Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang Tradisi Palang Pintu dari Betawi. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.
Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya
Tradisi Palang Pintu dari Betawi | tradisinuswantoro.my.id - Palang Pintu atau acara buka palang pintu, merupakan salah satu acara dalam prosesi pernikahan adat Betawi. Apabila dirunut dari awal, prosesi pernikahan dalam adat Betawi terdiri dari Ngedelengin, Nglamar, Bawa Tande Putus, Buka Palang Pintu, Akad Nikah, Acare Negor, dan Pulang Tige Ari.
Secara etimologi, Palang Pintu berasal dari dua kata, yaitu Palang dan Pintu, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), palang memiliki arti kayu atau balok yang dipasang melintang pada pintu atau jalan. Sedangkan pintu adalah lubang atau papan untuk berjalan masuk atau keluar. Bila digabungkan, Palang Pintu berarti kayu atau balok yang dipasang melintang pada pintu dan bersifat menghalangi jalan masuk atau keluar. Di dalam struktur rumah adat Betawi tradisional, palang pintu dipasang melintang pada pintu rumah, yang bertujuan untuk mencegah maling atau orang asing masuk. Hal tersebut kemudian dijadikan sebagai kiasan atau perumpamaan pada istilah Buka Palang Pintu yang merupakan salah satu dari tradisi Betawi.
Tidak ada catatan khusus mengenai kapan dan dimana tradisi palang pintu Betawi ini dimulai. Kalaupun ada, sumber asal usul tradisi palang pintu tersebut bersifat lisan yang berupa kisah-kisah yang diceritakan secara turun temurun. Walaupun demikian, dipercaya bahwa tradisi palang pintu atau buka palang pintu pada zaman dahulu memiliki maksud untuk menguji ilmu bela diri pengantin laki-laki. Masyarakat Betawi telah mengenal para jawara tempo dulu, dimana ada tradisi ketika kita berkunjung ke suatu kampung, maka jawara kampung tersebut akan menguji kemampuan tamunya. Hal ini kemudian diadaptasi pada prosesi adat pernikahan Betawi. Tradisi Palang Pintu awalnya berasal dari Betawi Tengah dan Betawi Kota,sedangkan orang-orang betawi Pinggiran dan Betawi ora mengenal tradisi ini dengan sebutan sebut Dandang atau Tepuk Dandang
Rangkaian tradisi Palang Pintu, yaitu Shalawat Dustur, Balas Pantun, Beklai, dan Lantun. Ke empat tahapan tersebut harus dilakukan oleh Jawara pengantin laki-laki sebagai syarat dari pelaksanaan Palang Pintu.
Tradisi buka palang pintu dapat dikatakan merupakan media komunikasi antara keluarga pengantin yang salah satunya adalah lewat seni sastra balas pantun. Selain itu tradisi Beklai turut menjaga tradisi dan adat istiadat masyarakat betawi dalam hal ilmu bela diri Pencak Silat yang saat ini sudah menjadi salah satu cabang olahraga.
Demikian sobat, sekilas mengenai tradisi dan upacara adat berupa palang pintu dari Betawi, semoga bermanfaat.
Secara etimologi, Palang Pintu berasal dari dua kata, yaitu Palang dan Pintu, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), palang memiliki arti kayu atau balok yang dipasang melintang pada pintu atau jalan. Sedangkan pintu adalah lubang atau papan untuk berjalan masuk atau keluar. Bila digabungkan, Palang Pintu berarti kayu atau balok yang dipasang melintang pada pintu dan bersifat menghalangi jalan masuk atau keluar. Di dalam struktur rumah adat Betawi tradisional, palang pintu dipasang melintang pada pintu rumah, yang bertujuan untuk mencegah maling atau orang asing masuk. Hal tersebut kemudian dijadikan sebagai kiasan atau perumpamaan pada istilah Buka Palang Pintu yang merupakan salah satu dari tradisi Betawi.
Tidak ada catatan khusus mengenai kapan dan dimana tradisi palang pintu Betawi ini dimulai. Kalaupun ada, sumber asal usul tradisi palang pintu tersebut bersifat lisan yang berupa kisah-kisah yang diceritakan secara turun temurun. Walaupun demikian, dipercaya bahwa tradisi palang pintu atau buka palang pintu pada zaman dahulu memiliki maksud untuk menguji ilmu bela diri pengantin laki-laki. Masyarakat Betawi telah mengenal para jawara tempo dulu, dimana ada tradisi ketika kita berkunjung ke suatu kampung, maka jawara kampung tersebut akan menguji kemampuan tamunya. Hal ini kemudian diadaptasi pada prosesi adat pernikahan Betawi. Tradisi Palang Pintu awalnya berasal dari Betawi Tengah dan Betawi Kota,sedangkan orang-orang betawi Pinggiran dan Betawi ora mengenal tradisi ini dengan sebutan sebut Dandang atau Tepuk Dandang
Rangkaian tradisi Palang Pintu, yaitu Shalawat Dustur, Balas Pantun, Beklai, dan Lantun. Ke empat tahapan tersebut harus dilakukan oleh Jawara pengantin laki-laki sebagai syarat dari pelaksanaan Palang Pintu.
Tradisi buka palang pintu dapat dikatakan merupakan media komunikasi antara keluarga pengantin yang salah satunya adalah lewat seni sastra balas pantun. Selain itu tradisi Beklai turut menjaga tradisi dan adat istiadat masyarakat betawi dalam hal ilmu bela diri Pencak Silat yang saat ini sudah menjadi salah satu cabang olahraga.
Demikian sobat, sekilas mengenai tradisi dan upacara adat berupa palang pintu dari Betawi, semoga bermanfaat.
Referensi :
http://www.academia.edu/11356114/MAKNA_SASTRA_DALAM_TRADISI_PALANG_PINTU_BETAWITrimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak Tradisi Palang Pintu dari Betawi
Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya Tradisi Palang Pintu dari Betawi. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.
0 Response to "Tradisi Palang Pintu dari Betawi"
Posting Komentar