5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat

5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat -Kawan budaya Tradisi Nuswantoro kebudayaan atau tradisi sebuah bangsa merupakan sebuah jati diri bangsa. Karena dengan adanya tradisi kita tahu siapa kita sebenarnya dan dari mana kita berasal. Budaya dan tradisi Nusantara atau Nuswantoro sangatlah banyak. Dari segi bahasa pakain kuliner sampai dengan upacara keagamaan ada semua di bumi Nuswantoro ini.Sehingga kami ingin mengajak kawan budaya untuk lebih mengenal 5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat dan tahu akan lebih banyak tentang seluk beluknya.

Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang 5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.



Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya



5 Alat Musik Sulawesi Barat | tradisinuswantoro.my.id - Sulawesi Barat merupakan Provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju, memiliki luas areal sekitar 16,796.19 km². Suku-suku yang ada di provinsi ini terdiri dari Suku Mandar (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan suku lainnya (19,15%).

Mengingat Sulawesi Barat sebagai provinsi hasil pemekaran dari Sulawesi Selatan, maka perkembangan seni dan budaya pun tentu tidak akan berbeda jauh dengan provinsi Sulawesi Selatan. Begitu pula dengan alat-alat musik tradisional dari Provinsi Sulawesi Barat. Namun demikian tradisinuswantoro akan menampilkan beberapa alat musik yang belum kami tulis pada artikel : Alat musik tradisional Sulawesi Selatan.

Alat musik tradisional Sulawesi Barat yang cukup mudah ditemukan di Sulawesi Barat khususnya di Polewali Mandar adalah kepandaian masyarakat dalam memainkan kecapi mandar, keke (alat tiup yang terbuat dari bambu), rebana, gongga (alat pukul terbuat dari bambu), dan calong (alat pukul yang terbuat dari bilah bambu dan batok kelapa)

Berikut penjelasan mengenai 5 alat musik tradisional Sulawesi Barat :

1. Alat musik  tradisional Sulawesi Barat - Kecapi Mandar


Kecapi Mandar atau disebut juga kacaping tobaine yaitu alat musik tradisional yang berasal dari  Poliwali Mandar. Bentuk kecapi mandar ini sekilas seperti miniatur perahu. Dibuat dari kayu dan memiliki 2 dawai.

Kecapi Mandar ini sudah sangat langka dan saat ini hanya ada 2 orang yang masih memainkannya yaitu Satuni dan kakak perempuannya, Marayama, yang berusia sekitar 81 tahun.

Awalnya kecapi Mandar dimainkan untuk "pelipur lara" untuk individu di rumah-rumah, kemudian berkembang menjadi hiburan untuk acara-acara sunatan dan perkawinan. Kecapi dimainkan dari rumah ke rumah, lorong ke lorong.

Untuk lagunya, ada tiga tema besar yang dibawakan, yaitu Tolo (yang berisi cerita kepahlawanan), Tere (nyanyian pujian pada orang), dan Masala (nyanyian religi). Uniknya, lirik yang dibawakan tidak terbatas. Pemain kecapi bisa spontan membuat lirik berdasarkan apa yang dia lihat ketika tampil atau disesuaikan dengan tema acara.



2. Alat musik  tradisional Sulawesi Barat - Pakkeke


Pakkeke adalah salah satu alat musik tiup tradisional Mandar  yang mempunyai keunikan, yaitu selain dari bentuknya, keke juga memiliki kekhasan bunyi yang dihasilkan. Alat musik keke terbuat dari bambu yang berukuran kecil yang diujungnya terdapat daun kelapa kering yang dililitkan sebagai pembawa efek bunyi yang dihasilkan oleh alat ini. 

Biasanya alat tiup tradisional jenis keke ini dimainkan di sawah atau di ladang milik warga untuk mengisi kesepian para petani saat menunggui ladang atau sawah mereka. Kini alat musik keke acapkali dimainkan untuk kepentingan seni pertunjukan dan dikolaborasikan dengan alat musik tradisional lainnya. 


3. Alat musik  tradisional Sulawesi Barat - Calong

Calong adalah alat musik tradisional yang berbahan dasar Buah Kelapa dan bambu . Biasanya alat musik Calong ini dimainkan secara solo, tetapi dalam perkembangannya mengalami kemajuan dan dapat dimainkan secara massal. 

Hal ini dapat terlihat pada pagelaran Musik Calong Massal yang dipersembahkan pada Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat Pertama  yang dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007. Bahkan yang tak kalah menariknya bahwa  alat musik inipun mulai dikolaborasikan dengan beberapa alat musik lainnya. Calong tidak jarang juga diusung ke atas  panggung pementasan musik secara kolaboratif.


4. Alat musik  tradisional Sulawesi Barat - Gongga Lima

Gongga lima adalah sebuah alat musik yang dibuat dari bambu, termasuk klasifikasi alat musik idiopon. Alat musik Gongga Lima dibunyikan dengan cara dipukulkan ke tangan.

Secara bahasa, alat musik gongga lima terdiri dari dua suku kata, yakni Gongga dan lima. Gongga diartikan sebagai alat itu sendiri sedangkan lima dalam bahasa Mandar adalah Tangan, jika dilihat dari pambagiannya, sangat memperjelas identitas serta eksistensinya yang menjelaskan bahwa  ke duanya membutuhkan satu sama lain.


Jenis Gongga lima  terdapat diwilayah balanipa hampir sama dengan alat musik parappasa dari Gowa Sulawesi Selatan, perbedaan Parappasa dengan Gongga lima  dapat dilihat dari penampilan alat itu, dalam pembuatannya bambu dibelah-belah kecil yang ukuran bilahannya hampir sama besar dengan pensil sehingga dalam penampilannya menyerupai sapu lidi, cara memainkannyapun tidak sama dengan Gongga lima, sebab ketika dimainkan alat ini dibenturkan kebenda lain untuk mendapatkan bunyi.

5. Alat musik  tradisional Sulawesi Barat - Rebana / Rawana

Rebana adalah alat musik tradisional masyarakat Sulawesi Barat yang termasuk dalam jenis alat musik membrapon, yaitu musik tersebut menggunakan kulit sebagai sumber bunyi atau selaput tipis yang direntangkan. (Solihing, Ibid: 95).

Rebana dalam bahasa Sulawesi Barat disebut dengan rawana, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Lafud. Kehadirannya sebagai alat musik tradisional merupakan penggabungan budaya antara budaya Arab dan budaya Mandar. Sekitar abad ke 17 yang lalu atau zaman pemerintahan raja Mandar yang ke IV Daetta, anak pertama dari raja ke II Tomeppayung, Cucu Raja Mandar I Imanyambungi (Todilaling). Wilayah ini menjadi salah satu target untuk menciptakan sebuah paham yang konon adalah paham melawan animisme atau zaman penyembahan berhala, pengaruh itu tidak lain kalau bukan pengaruh budaya Arab, (Ibu Cammana, 31 juli 2003)

Demikian  Sobat tradisi, 5 alat musik tradisional Sulawesi Barat. Semoga bermanfaat.

Referensi :
  • http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/06/150608_trensosial_satuni 
  • http://disbudparpolman.weebly.com/calong.html
  • https://www.youtube.com/watch?v=jLEV1_1yksE
  • http://aliefmarch.blogspot.co.id/2011/11/intrumen-musik-mandar.html


Trimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak 5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat

Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya 5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat"

Posting Komentar