Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang 3 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.
Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya
3 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah | tradisinuswantoro.my.id - Kalimantan Tengah merupakan provinsi di pulau Kalimantan yang beribukota di Palangkaraya. Banyak tempat menarik yang bisa sobat kunjungi di Provinsi Kalimatan Tengah ini. Diantara tempat-tempat tersebut yang perlu sobat ketahui adalah adanya museum Balangan yang terletak di Kota Palangkara, atau tepatnya di Jalan Tjilik Riwut, hanya sekitar 2,5 km dari Bundaran Besar.
Museum Balanga banyak menyimpan benda-benda sejarah, diantaranya adalah keunikan senjata tradisional Kalimantan Selatan yaitu Sumpit, duhung dan mandau. Berikut penjelasan ke 3 Senjata Tradisional dari Kalimantan Tengah tersebut :
1. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Sumpit / Sipet
Sumpit dalam bahasa Kalimatan Tengah disebut Sipet, yaitu senjata tradisional yang digunakan untuk berburu, pertempuran terbuka maupun sebagai senjata pembunuh diam-diam. Penggunaan sumpit yaitu dengan cara ditiup.
Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki akurasi tembak yang dapat mencapai 200 meter
Sumpit tradisional terdiri tabung bambu atau kayu yang panjangnya 1-3 m , Sumpit dilengkapi dengan anak sumpit dengan bentuk bulat kira-kira diameternya kurang dari 1 cm. Anak sumpit (damek) dapat terbuat dari bambu yang salah satu ujungnya berbentuk seperti kerucut yang terbuat dari kayu yang massanya ringan (dari kayu pelawi). Ini berfungsi supaya anak sumpit dapat melesat dengan lurus atau sebagai penyeimbang saat lepas dari buluh. Sedangkan ujung yang lain runcing dan biasanya diberi racun yang sangat mematikan binatang buruan. Racun terbuat dari getah tumbuh-tumbuhan hutan dan sampai saat ini masih belum ada penawar racunnya. Sumpit digunakan dengan cara ditiup. Kuat tidaknya napas penyumpit akan menentukan sejauh mana jarak anak sumpit dapat melesat ke sasarannya.
Bagian pangkal sumpit biasanya lebih besar dan pada bagian inilah anak sumpit dimasukkan lalu ditiup. Antara Buluh sumpit dan anak sumpit memiliki ketergantungan yang tinggi (saling mendukung). Walaupun buluhnya bagus tetapi anak sumpit dibuat sembarangan maka hasilnya juga kurang memuaskan serta sebaliknya. Artinya kedua saling beperan penting dalam ketepatan mengenai sasaran/mangsa walaupun juga napas penyumpit serta kemahiran juga sangat berperan penting disini.
Untuk mencapai sasaran yang tepat dan kuat bernapas, panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya, Bagian yang paling penting dari sumpitan, selain batang sumpit, yaitu pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek. Ujung anak sumpit runcing, sedang bagian pangkal belakang ada semacam gabus dan sejenis dahan pohon agar anak sumpit melayang saat menuju sasaran. Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan serta bisa binatang seperti ular dan kalajengking
Sumpit | gambar : nationalgeographic.co.id |
2. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Duhung (Dohong)
Duhung dipercaya masyarakat dayak sebagai senjata tertua masyarakat suku dayak. Pada awalnya orang yang memiliki senjata duhung ini adalah Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu yang dipercaya sebagai leluhur suku dayak.
Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sedangkan, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng.
Senjata yang ukurannya berkisar 50-75 cm ini dahulu digunakan sebagai alat berburu atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya, saat ini duhung tidak lagi berfungsi sebagai senjata melainkan benda pusaka yang dipajang atau di-simpan
3. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Mandau
Mandau adalah senjata tradisional yang cukup dikenal sebagai senjata tradisional masyarakat dayak dari Kalimatan Selatan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai mandau ini, silahkan sobat mengunjungi halaman : Mandau, Senjata tradisional Kalimatan UtaraDemikian Sobat tradisi, 3 senjata tradisional Kalimantan Selatan, semoga bermanfaat. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpit_(senjata)
- http://www.borneonews.co.id/berita/25072-duhung-senjata-dayak-dari-kayangan
Trimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak 3 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah
Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya 3 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.
0 Response to "3 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah"
Posting Komentar