Tradisi Bekarang Iwak di Palembang

Tradisi Bekarang Iwak di Palembang -Kawan budaya Tradisi Nuswantoro kebudayaan atau tradisi sebuah bangsa merupakan sebuah jati diri bangsa. Karena dengan adanya tradisi kita tahu siapa kita sebenarnya dan dari mana kita berasal. Budaya dan tradisi Nusantara atau Nuswantoro sangatlah banyak. Dari segi bahasa pakain kuliner sampai dengan upacara keagamaan ada semua di bumi Nuswantoro ini.Sehingga kami ingin mengajak kawan budaya untuk lebih mengenal Tradisi Bekarang Iwak di Palembang dan tahu akan lebih banyak tentang seluk beluknya.

Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang Tradisi Bekarang Iwak di Palembang. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.



Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya



Pada Agustus lalu warga Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang melaksanakan sebuah sedekah adat yang disebut Bekarang Iwak yaitu sebuah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan. 

Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya. 

Hasil tangkapan ikan dari tradisi Bekarang Iwak ini memang bisa mencapai beberapa ton hingga dari tradisi ini saja sarana-sarana umum seperti jembatan atau bendungan bisa terbantu pelaksanannya. Hal ini dapat terjadi karena berbeda dengan sungai-sungai di pulau jawa yang kebanyakan tercemar dan terjadi pendangkalan tiap tahunnya, dan diperparah lagi dengan terjadinya perburuan-perburuan ikan yang tak jarang memakai bahan-bahan kimia hingga hanya menyisakan ikan sapu-sapu sebagai penghuninya, maka di sungai Lacak ini kelestarian sungai sangat diperhatikan karena mereka sadar bahwa penghidupan mereka sangat tergantung oleh sungai ini. Oleh karena itu warga kelurahan Pulokerto ini jangankan menangkap ikan menggunakan bahan-bahan kimia, bahkan untuk menangkap ikan menggunakan setrum ikan pun tidak diperbolehkan dan akan mendapat hukuman dari pemangku adat setempat.

Maka tak heran ketika tradisi adat Bekarang Iwak dilaksanakan pun ikan-ikan yang di dapat relative besar-besar dan memang dari jenis ikan yang layak jual seperti ikan gabus, lele, mujair dan sebagainya. 

Menurut kepercayaan setempat kenapa ritual Bekarang Iwak ini selalu dilaksanakan rutin tiap tahunnya adalah karena bila tradisi ini tak dilaksanakan maka desa Pulokerto yang memang warganya selalu berhubungan dengan sungai lacak dalam keseharian mereka akan mendapat hukuman berupa penampakan-penampakan buaya di sungai Lacak baik ketika mereka sedang menggelar tradisi-tradisi adat lainnya maupun dalam keseharian mereka.

Oleh karena itu dengan diadakannya tradisi adat Bekarang Iwak ini diharapkan setiap warga yang mengikuti acara Bekarang Iwak ini selalu dijauhkan dari malapetaka dan diberikan rezeki yang melimpah ketika mereka menggunakan sungai Lacak sebagai mata pencaharian mereka yaitu menangkap ikan.


Trimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak Tradisi Bekarang Iwak di Palembang

Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya Tradisi Bekarang Iwak di Palembang. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tradisi Bekarang Iwak di Palembang"

Posting Komentar