Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang Tati Saleh, Seniman Serba Bisa. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.
Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya
Tati Saleh memiliki nama asli Raden Siti Hatijah dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1944. Tati Saleh adalah putri dari pasangan Abdullah Saleh dan Tjarwita Djuariah. Abdullah Saleh sendiri adalah seorang Kepala Kebudayaan Ciamis sedangkan Tjarwita Djuariah adalah seorang pengajar seni tari dan tembang.
Kemampuan olah vokal Tati Saleh mulai terasah sejak usia 4 tahun. Uniknya kemampuan tersebut awalnya tidak karena dididik secara khusus, kemampuan Tati Saleh melantunkan tembang cianjuran didapat dengan mencuri dengar tatkala ayah dan saudara-saudaranya berlatih.
Demikian pula halnya dengan kemampuan menari Tati Saleh, gerakan dasar tari tradisional dikuasainya dari mengintip orang latihan. Giler panon (lirikan mata), godeg (menggerakkan kepala), ngalungkeun soder (melempar selendang), dan keupat (berlenggang) bisa diperagakan Tati kecil dengan cekatan. Bakat alam itu kemudian diasah ayahnya, Abdulllah Saleh.
Pada usia belia, Tati Saleh sudah jadi bintang panggung. Ketika duduk di kelas I SMP, pada 1959, dia sudah dipercaya membawakan kidung menyambut Ayub Khan, Presiden Pakistan yang berkunjung ke Bandung. Selepas SMP, Tati melanjutkan ke sekolah karawitan. Kemampuan tari Tati Saleh semakin terasah setelah menimba ilmu dari seniman tari antara lain Raden Enoch Atmadibrata, Ono Lesmana, serta tokoh tari Sunda, Raden Cece Somantri.
Setelah proses pematangan, Tati Saleh menjadi seorang seniman serba bisa, menyanyi, menari dan juga artis. Namanya tak hanya terkenal di tatar sunda, melainkan seluruh Indonesia. Kemampuan vokal Tati Saleh memiliki ciri khas tersendiri, karakter suara yang unik, bisa mencapai empat setengah oktaf. Kemampuan vokal tersebut oleh seniman Tan Deseng, disejajarkan dengan biduanita Barat, Katerinna Valente.
Dibidang seni tari, Tati Saleh dan beberapa rekannya menggubah beberapa Seni Ibing Jaipongan seperti Lindeuk Japati, Rineka Sari, Mega Sutra di Konservatori Karawitan (Kokar). Pada tahun 1960-an, Tati Saleh bersama Indrawati Lukman, Irawati Durban, Tien Sapartinah dan Bulantrisna Jelantik, dikenal sebagai penari istana
Tati Saleh meninggal dunia pada usia 61 tahun, tepatnya pada 9 Februari 2006, dimakamkan taman pemakaman keluarga di Ciamis.
Demikian Sobat tradisinuswantoro, sedikit profil dari tokoh Jawa Barat yang berkecimpung dalam dunia seni tari dan seni olah vokal, Tati Saleh. Semoga bermanfaat.
Referensi :
http://toko-bukubekas.blogspot.co.id/2012/10/bintang-panggung-biografi-tati-saleh.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tati_Saleh
Kemampuan olah vokal Tati Saleh mulai terasah sejak usia 4 tahun. Uniknya kemampuan tersebut awalnya tidak karena dididik secara khusus, kemampuan Tati Saleh melantunkan tembang cianjuran didapat dengan mencuri dengar tatkala ayah dan saudara-saudaranya berlatih.
Demikian pula halnya dengan kemampuan menari Tati Saleh, gerakan dasar tari tradisional dikuasainya dari mengintip orang latihan. Giler panon (lirikan mata), godeg (menggerakkan kepala), ngalungkeun soder (melempar selendang), dan keupat (berlenggang) bisa diperagakan Tati kecil dengan cekatan. Bakat alam itu kemudian diasah ayahnya, Abdulllah Saleh.
Pada usia belia, Tati Saleh sudah jadi bintang panggung. Ketika duduk di kelas I SMP, pada 1959, dia sudah dipercaya membawakan kidung menyambut Ayub Khan, Presiden Pakistan yang berkunjung ke Bandung. Selepas SMP, Tati melanjutkan ke sekolah karawitan. Kemampuan tari Tati Saleh semakin terasah setelah menimba ilmu dari seniman tari antara lain Raden Enoch Atmadibrata, Ono Lesmana, serta tokoh tari Sunda, Raden Cece Somantri.
Setelah proses pematangan, Tati Saleh menjadi seorang seniman serba bisa, menyanyi, menari dan juga artis. Namanya tak hanya terkenal di tatar sunda, melainkan seluruh Indonesia. Kemampuan vokal Tati Saleh memiliki ciri khas tersendiri, karakter suara yang unik, bisa mencapai empat setengah oktaf. Kemampuan vokal tersebut oleh seniman Tan Deseng, disejajarkan dengan biduanita Barat, Katerinna Valente.
Dibidang seni tari, Tati Saleh dan beberapa rekannya menggubah beberapa Seni Ibing Jaipongan seperti Lindeuk Japati, Rineka Sari, Mega Sutra di Konservatori Karawitan (Kokar). Pada tahun 1960-an, Tati Saleh bersama Indrawati Lukman, Irawati Durban, Tien Sapartinah dan Bulantrisna Jelantik, dikenal sebagai penari istana
Tati Saleh meninggal dunia pada usia 61 tahun, tepatnya pada 9 Februari 2006, dimakamkan taman pemakaman keluarga di Ciamis.
Demikian Sobat tradisinuswantoro, sedikit profil dari tokoh Jawa Barat yang berkecimpung dalam dunia seni tari dan seni olah vokal, Tati Saleh. Semoga bermanfaat.
Referensi :
http://toko-bukubekas.blogspot.co.id/2012/10/bintang-panggung-biografi-tati-saleh.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tati_Saleh
Trimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak Tati Saleh, Seniman Serba Bisa
Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya Tati Saleh, Seniman Serba Bisa. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.
0 Response to "Tati Saleh, Seniman Serba Bisa"
Posting Komentar