Kesenian Terbang Buhun

Kesenian Terbang Buhun -Kawan budaya Tradisi Nuswantoro kebudayaan atau tradisi sebuah bangsa merupakan sebuah jati diri bangsa. Karena dengan adanya tradisi kita tahu siapa kita sebenarnya dan dari mana kita berasal. Budaya dan tradisi Nusantara atau Nuswantoro sangatlah banyak. Dari segi bahasa pakain kuliner sampai dengan upacara keagamaan ada semua di bumi Nuswantoro ini.Sehingga kami ingin mengajak kawan budaya untuk lebih mengenal Kesenian Terbang Buhun dan tahu akan lebih banyak tentang seluk beluknya.

Kita wajib untuk mengetahui akan semua itu. Karena kita bangsa yang besar dan Bangsa yang besar selalu menghargai akan budaya dan tradisi serta sejarahnya. Jangan sampai kita tidak tahu tentang Kesenian Terbang Buhun. Bisa jadi esok atau lusa kita tidak akan pernah mengenal atau melihatnya jika bukan kita yang melestarikan budaya dan tradisi nuswantoro ini.



Untuk menambah wawasan kita tentang budaya dan tradisi nuswantoro berikut artikel yang lainya



Terbang Buhun adalah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan Banten. Kesenian Terbang Buhun juga disebut dengan Terbang Gede, Terbang Ageung atau Terbang Gebes.

Kesenian Terbang Buhun mempergunakan berbagai alat musik tradisional yaitu terbang kempring, terbang ageung, terbang gebrung, terbang talingtik, terbang goong, dan kendang. Untuk Sobat yang belum mengenal terbang, alat musik terbang ini adalah sejenis alat musik rebana namun dengan ukuran dan diameter lebih besar dari rebana pada umumnya.

Kesenian terbang buhun ini mulai ada sejak perkembangan agama hindu di pulau jawa, atau sekitar tahun 1800 an. Pada awal adanya kesenian terbang, adalah merupakan ajang adu kesaktian. Para pemain terbang buhun yang pada umumnya merupakan satu kelompok diundang oleh kelompok lainnya pada tempat yang sudah disepakati. Acara adu kesaktian ini biasanya dilakukan pada tengah malam hingga menjelang pagi hari. Para pemain terbang buhun akan membunyikan terbang dengan kekuatan yang dimiliki. Karena pengaruh magis dan kesaktian lawan, terkadang terbang yg sudah dipukul pemain tidak berbunyi sama sekali. Pemain yang sanggup memainkan terbang paling keras dan paling lama akan dinyatakan sebagai pemenang.

Kemudian dalam perkembangannya kesenian terbang dipertunjukan sebagai media hiburan masyarakat dan juga sebagai media dakwah agama Islam, dimana sepanjang pertunjukan terbang dilantunkan berbagai puji-pujian dan shalawat. lalu dimasukkan pula beberapa lagu diantaranya: Jabaniah, Kentrung, Kembang Beureum, Kembang Gadung, Goyor, Titipati, Genjreng dan lain sebagainya.

Kesenian terbang buhun yang semakin langka ini memiliki berbagai pengajaran bagi pemain maupun penontonnya. Melalui permainan terbang buhun inilah kita menjalin kebersamaan yang utuh diantara sesama warga. Istilahna hirup ulah nepi ka paaing-aing, pagiri-giri calik pagirang-girang tampian. (Jangan Berlomba-lomba untuk melebihi rekan sejawat, tidak mau bekerja sama, tidak mau saling menolong).


Demikian Sobat tradisinuswantoro.my.id, sekilas informasi mengenai kesenian Terbang Buhun, semoga bermanfaat.. :D

Referensi :

http://jabarnews.com/?p=2990
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=324&lang=id
berbagai sumber online




Trimakasih Kawan budaya telah membaca dan menyimak Kesenian Terbang Buhun

Indah dan kaya bukan budaya kita ini yang terutama di bumi nuswantoro ini dan semoga dengan hadirnya Kesenian Terbang Buhun. Dapat membuat kita lebih banggga dan semangat lagi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nuswantoro ini. Ingatlah bahwa budaya kita ini adalah budaya dan peradaban yang luhur jangan sampai kita lengah dan diakui oleh bangsa lain. Salam Budaya Nuswantoro buat kita semua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesenian Terbang Buhun"

Posting Komentar